Aku ketika menjadi peraih medali emas OSNG 2015 untuk guru SD |
OSNG memang tidak abnormal bagiku. Betapa tidak, di tahun 2014, Aku menjadi salah satu dari 15 finalis guru SD yang lolos ke Jakarta. Namun, lantaran kurangnya persiapan dan masih belum berpengalaman dalam lomba OSNG tersebut, maka Aku tidak sanggup memperoleh medali.
Di tahun 2015 ini, Aku kembali mengikuti kompetisi bergengsi ini. Berawal dari rekanku yang tidak sanggup mengikuti seleksi tingkat Provinsi lantaran diminta untuk mengikuti diklat Kurikulum 2013, maka saya diminta untuk menggantikanya. Dalam rentang waktu 3 hari mejelang diklat OSNG, Aku harus mempersiapkan sebuah video pembelajaran dan RPP yang harus diserahkan sebagai kelengkapan manajemen dalam mengikuti seleksi tingkat Provinsi.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memang mempunyai sebuah jadwal yang anggun dalam mempersiapkan akseptor OSNG. Lima hari menjelang lomba, setiap akseptor dari jenjang guru SD hingga Sekolah Menengan Atas didiklat. Diklat ini bertujuan meningkatkan pemahaman akseptor lomba mengenai materi-materi yang ada di dalam kisi-kisi OSNG. Dalam diklat kali ini, Disdikpora Provinsi Bali menghadirkan dosen-dosen Undiksha sebagai Narasumber. Selain itu mereka juga mendatangkan peraih medali dalam OSNG sebelumnya untuk menyebarkan pengalaman dan sharing ilmu.
Cukup usang juga menunggu hasil tes tingkat provinsi sekitar bulan Juni 2015. Sempat juga muncul kekahwatiran OSNG 2015 tingkat Nasional tidak akan digelar. Hal ini disebabkan hingga simpulan September tidak ada surat ataupun isu mengenai OSNG ini.
Kekahwatiran itu mulai sirna ketika mendapatkan telepon dari Disdikpora Provinsi. Mereka menunjukkan informasi mengenai akseptor OSNG 2015 yang lolos ke tingkat nasional namun waktunya belum ditentukan. Sangat bahagia sekali rasanya sanggup diberikan kesempatan lagi berlaga di kompetisi OSNG tingkat Nasional.
Sambil menunggu pemberitahuan mengenai pelaksanaan lomba, Aku mulai mempersiapkan diri. Ada beberapa hal yang harus saya persiapkan sebagai syarat mengikuti OSNG tingkat nasional. Mulai dari menciptakan risalah akademik, video pembelajaran hingga dengan menciptakan karya ilmiah.
Dalam memperdalam pengetahuan IPA dan Matematika, Aku lakukan dengan cara melaksanakan pelatihan akseptor didiku. Di sekolahku saya mempunyai beberapa Siswa yang saya prioritaskan untuk mengikuti lomba OSN tingkat Kabupaten. Sambil mengajar mereka saya mulai memperdalam pengetahuanku.
Datangnya surat dari Kemendikbud yang berisi perihal pemanggilan akseptor OSNG 2015 menciptakan hatiku lega. Kegiatan OSNG 2015 tingkat Nasional akan dilaksanakan 20-25 Nopember 2015 di Fave PGC Hotel Jakarta. Kepastian tempat dan waktu pelaksanaan tersebut menciptakan Aku mempercepat dalam menuntaskan persiapan lomba OSNG 2015.
Tanggal 20 siang Aku bersama dengan tim OSNG provinsi Bali berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Jakarta. Ternyata perjalanan cukup memakan waktu. Sekitar pukul 18.00 wib kami hingga di Fave PGC Hotel Jakarta. Sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Selama dua hari pertama kami dihadapkan kepada tiga macam tes. Mulai dari tes teori, tes eksperimen hingga dengan teks presentasi. Dalam tes teori, kami diberikan 30 soal mengenai bahan IPA, Matematika dan bahan kompetensi Pedagogik. Dalam tes eksperimen kami dihadapkan pada dua macam eksperimen. Eksperimen pertama yakni mengukur kecepatan respirasi kecambah dengan memakai respirometer. Eksperimen kedua kami diminta untuk melaksanakan eksperimen menghitung gaya pada katrol tetap, bebas dan ganda. Tes terakhir yakni adalah tes presentasi. Dalam tes presentasi ini kami semua diberikan alat yang berbeda. Dimana dengan alat tersebut kami diminta untuk mempresentasikan bagaimana cara memfasilitasi siswa dalam menemukan konsep IPA dan Matematika.
Sebuah kebanggan tersendiri dalam acara OSNG 2015 ini salah satu agendanya yakni mengikuti symposium guru dan perayaan hari Guru Nasional. Dalam kedua acara tersebut Aku sanggup bertemu dan menyebarkan dengan ribuan guru berprestasi dan berkarya 2015. Selain itu bertemu eksklusif dengan Mendikbud Bapak Anies Baswedan dan Bapak Presiden RI Joko Widodo walau dari jauh menjadi sebuah kehormatan bagi diriku seorang Guru yang berasal dari kawasan kecil di Bali.
Akhir dari OSNG ini yakni pada tanggal 24 Nopember 2015 malam. Dimana dalam malam tersebut acara OSNG 2015 ditutup. Diakhir jadwal dibacakan para peraih medali dan peraih penghargaan “the best”. Sangat mengharukan lagi ternyata ketika itu Aku sanggup meraih penghargaan best teory dan best presentasi sehingga menciptakan saya memperoleh medali emas OSNG 2015 tingkat Guru SD.
Bersama seluruh peraih medali emas OSNG 2015 |
Share This :
comment 0 comments
more_vert