Cerita ini berangkat dari Syair Tajul Muluk, sebuah naskah koleksi Perpustakaan Nasional, Jakarta. Naskah tersebut sudah dibentuk dalam bentuk mikrofilm. Sebagai warisan nenek moyang, di dalam Syair Tajul Muluk terkandung banyak nilai luhur dan budaya masa kemudian bangsa Indonesia yang patut diteladani.
Syair Tajul Muluk ditransliterasi oleh Siti Zahra Yundiafi, karyawan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Berdasarkan hasil transliterasi tersebut, penulis berusaha menyusunnya kembali sebagai dongeng anak, khususnya untuk siswa-siswi SMP, dengan judul Saputangan Cinta (2012). Cerita tersebut penulis telaah ulang dalam rangka Gerakan Literasi Nasional dan diberi judul Cerita untuk Kirana.
BUKU DONGENG | |||
CERITA UNTUK KIRANA | |||
Jenis Buku | Buku dongeng | Jenis File | PDF |
Tahun | 2016 | Penulis | Dwi Pratiwi |
Share This :
comment 0 comments
more_vert