Pada suatu hari di sebuah desa kecil, tampak seorang anak pria kecil yang bermain di jalan. Anak tersebut asyik bermain layang-layang. Teriknya sinar matahari tidak menjadi penghalang baginya. Kesenangan yang di sanggup mengalahkan rasa panas, haus dan lapar.
Dari kejauhan, tampak Ibu anak tersebut memanggil. Meminta anak tersebut untuk pulang. Karena anak tersebut dari pagi asyik bermain layang-layang. "Anakku, ayo sudahi dulu bermain layang-layangnya. Ini sudah tengah hari. Kamu juga belum makan dari pagi" kata Ibu anak tersebut.
Anak itu menoleh kepada Ibunya. Namun, beliau tidak sedikitpun mempunyai impian untuk mengikuti suruhan Ibunya. Tangannya tetap asyik memainkan benang pengikat layang-layangnya. "Gak mau Bu. Aku belum lapar. Ibu pulang saja, jangan ganggu saya bermain." Kata anak itu kepada Ibunya.
"Tapi anakku, dari pagi kau belum makan. Ini sudah tengah hari. Nanti kau sakit. Sehabis makan, kau tidur siang, gres kemudian kau lanjutin bermainnya" bujuk Ibu anak itu.
Bagaimanapun kerasnya Si Ibu membujuk anaknya, namun anak tersebut tetap tidak mau untuk menuruti kata Ibunya. Anak itu tetap asyik bermain layang-layang. Si Ibu frustasi dan kembali pulang membiarkan si Anak tetap asyik bermain layang-layang.
Matahari tapat berada di atas kepala. Namun anak tersebut tetap asyik bermain. Tanpa memperdulikan apa yang terdapat di sekitarnya.
Karena asyiknya tersebut, beliau tidak menyadari ada sesosok makhluk besar tiba mendekatinya. Badanya besar sebesar pohon aren. Rambutnya gimbal, acak dan aut-autan. Kukunya panjang. Susunya besar menjubai. Dia hanya menggunakan celana kulit kayu yang lusuh.
Raksasa Gombel nama makhluk tersebut. Makhluk besar yang suka menangkap anak kecil yang pembangkang untuk di bawa ke rumah raksasa itu. Tidak seorangpun yang tahu untuk apa beliau menangkap anak kecil. Setiap anak yang ditangkap olehnya, tidak pernah kembali pulang.
Raksasa tersebut kemudian menangkap anak kecil tersebut. Dengan lengannya yang besar, beliau menggendong anak tersebut di pundaknya. Anak tersebut menjerit-jerit dari genggaman erat si Raksasa. Namun, alasannya yaitu kuatnya raksasa tersebut, maka anak tersebut tidak sanggup lepas. Anak tersebut di bawa ke rumah Raksasa Gombel.
Raksasa Gombel selalu tiba dan manangkap anak yang melaksanakan kebandelan ibarat di bawah ini:
- Anak suka bermain di jalan pada pukul 12.00
- Anak tidak mau makan
- Anak tidak mau mandi
- Anak tdak potong kuku
- Anak tidak mau sisiran
Sampai dikala ini, kisah tersebut sanggup menciptakan beliau menjadi anak yang baik. Mau beristirahat, mau makan dan tidak bandel.
Share This :
comment 0 comments
more_vert