Iklan

Kurikulum 2013 Vs Ktsp Dalam Osn Ipa Kabupaten Klungkung

Kurikulum 2013 Vs Ktsp Dalam Osn Ipa Kabupaten Klungkung
Kurikulum 2013 di Kabupaten Klungkung 

Sejak tahun 2013, Pemerintah melalui Kemendikbud meluncurkan Kurikulum gres yang berjulukan Kurikulum 2013. Di awal peluncurannya, kurikulum ini hanya diterapkan di beberapa sekolah pilot projek saja. 

Khusus di Kabupaten Klungkung, sekolah yang menjadi pilot projek yakni lima sekolah. Sekolah-sekolah tersebut yakni SDN 1 Semarapura Kangin, SDN 1 Semarapura Tengah, SDN 1 Kamasan, SDN Satra, SDN 1 Paksebali, dan SDN 1 Takmung. Sekolah-sekolah tersebut dipilih pribadi oleh Kemendikbud melalui nilai pengukuhan sekolah. 

Di tahun 2014, seluruh sekolah dinyatakan harus memakai Kurikulum 2013. Tepatnya lagi Tahun Pelajaran 2014/2015 semester pertama. Dalam penerapan tersebut ternyata banyak hambatan yang muncul. Kendala tersebut beragam, mulai dari keterbatasan buku, kurangnya pemahaman guru, hingga dengan sulitnya menciptakan rapor berbentuk deskripsi. 

Akhirnya sehabis semester I yang sangat berat, Pemerintah menghentikan penerapan Kurikulum 2013 di sekolah yang belum siap. Pemerintah memberi kebebasan bagi sekolah yang belum siap, untuk kembali memakai Kurikulum KTSP. Sehingga hingga kini di Kabupaten Klungkung jumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kembali berjumlah enam sekolah (sekolah pilot projek).

OSN IPA Kabupaten Klungkung 2016 

Secara teori, penerapan Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik seharusnya bisa menghasilkan anak didik yang mempunyai kopentensi tinggi dalam ilmu sains. Hal ini disebabkan lantaran proses penerimaan pengetahuan mereka dengan menerapkan proses inovasi konsep dalam Sains. 

Namun dalam lomba OSN tahun 2016 ini, sekolah-sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 tidak bisa menunjukkan prestasi yang maksimal. Hal ini terlihat dari siswa yang berhasil menjadi wakil Kabupaten Klungkung di OSN IPA SD 2016 berasal dari sekolah-sekolah yang menerapkan Kurikulum KTSP. Dari tujuh wakil Klungkung, sebanyak 5 sekolah dengan penerapan KTSP berhasil menjadi wakil Klungkung. Sedangkan 3 wakil lainnya berasal dari sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.

Klik gambar untuk memperbesar

Dari data tersebut, hanya 2 sekolah K 13 yang berhasil meloloskan siswanya. Namun sekolah-sekolah tersebut hanya menduduki peringkat 5 hingga 7. Padahal tahun-tahun sebelumnya (sebelum memakai Kurikulum 2013), sekolah-sekolah tersebut selalu merajai OSN IPA untuk Kabupaten Klungkung. 

Materi Sains dalam K 13 dan KTSP 

Sebenarnya apa penyebab penurunan prestasi tersebut? Apakah kita sempurna mengakibatkan Kurikulum 2013 sebagai penyebabnya? Pertama hal yang aku akan ajak untuk cermati yakni muatan bahan IPA dalam Kurikulum 2013 dan KTSP. Perhatikan data berikut!

Klik gambar untuk memperbesar

Walaupun dari muatan bahan IPA dalam kedua kurikulum tersebut hampir sama, namun ada hal yang membedakannya. Hal tersebut yakni kedalaman materi. Kurikulum KTSP mempunyai kedalaman bahan yang lebih ketimbang K13. Hal ini mengakibatkan siswa yang diajarkan dengan memakai Kurikulum KTSP mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam ketimbang siswa yang diajarkan dengan Kurikulum 2013. 

Tampaknya perlu perjuangan lebih keras lagi bagi guru yang menerapkan Kurikulum 2013 supaya bisa mencetak siswa yang berprestasi dalam ajang tahunan OSN IPA SD. Karena tidak bisa dipungkiri, sebagai guru (apapun kurikulumnya) menjadi sebuah pujian tersendiri kalau bisa menghasilkan anak didik yang terbaik.
Share This :