Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama awal kalimat.
Misalnya:
- Apa maksudnya?
- Dia membaca buku.
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan final dalam satu jam.
Misalnya:
- Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Halim Perdanakusumah
- Wage Rudolf Supratman
- Jenderal Kancil
- Dewa Pedang
- Alessandro Volta
- André-Marie Ampère
- Mujair
- Rudolf Diesel
- Huruf kapital tidak digunakan sebagai aksara perta- ma nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: ikan mujair mesin diesel 5 ampere 10 volt
- Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan aksara pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, menyerupai bin, binti, boru, dan van, atau aksara pertama kata tugas. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini Siti Fatimah binti Salim Indani boru Sitanggang Charles Adriaan van Ophuijsen Ayam Jantan dari Timur Mutiara dari Selatan
Misalnya:
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
- Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
- “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
- “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
- Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda, Allah, Tuhan
- Allah akan menawarkan jalan kepada hamba-Nya.
- Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
- Selamat datang, Yang Mulia.
- Semoga berbahagia, Sultan.
- Terima kasih, Kiai.
- Selamat pagi, Dokter.
- Silakan duduk, Prof.
- Mohon izin, Jenderal.
Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama ins- tansi, atau nama tempat.
Misalnya:
- Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Profesor Supomo
- Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
- Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Gubernur Papua Barat
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan aksara awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
Misalnya:
- tahun Hijriah
- tarikh Masehi
- bulan Agustus
- bulan Maulid
- hari Jumat
- hari Galungan
- hari Lebaran
- hari Natal
Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama unsur nama kejadian sejarah.
Misalnya:
- Konferensi Asia Afrika
- Perang Dunia II
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf pertama kejadian sejarah yang tidak digunakan sebagai nama tidak ditulis dengan aksara kapital. Misalnya:
- Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
Misalnya:
- Jakarta
- Asia Tenggara
- Pulau Miangas
- Amerika Serikat
- Bukit Barisan
- Jawa Barat
- Dataran Tinggi Dieng
- Danau Toba
- Jalan Sulawesi
- Gunung Semeru
- Ngarai Sianok
- Jazirah Arab
- Selat Lombok
- Lembah Baliem
- Sungai Musi
- Pegunungan Himalaya
- Teluk Benggala
- Tanjung Harapan
- Terusan Suez
- Kecamatan Cicadas
- Gang Kelinci
- Kelurahan Rawamangun
- Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan aksara kapital. Misalnya: berlayar ke teluk, mandi di sungai, menyeberangi selat, berenang di danau.
- Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan aksara kapital. Misalnya: jeruk bali (Citrus maxima), kacang bogor (Voandzeia subterranea), nangka belanda (Anona muricata), petai cina (Leucaena glauca).
- Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis sanggup dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. Misalnya: Kita mengenal aneka macam macam gula, menyerupai gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur. Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring memiliki fungsi yang berbeda. Contoh berikut bukan nama jenis. Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura. Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang. Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
- Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, menyerupai di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya: Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 wacana Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wapres serta Pejabat Lainnya Perserikatan Bangsa-Bangsa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
- Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, menyerupai di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra. Dia distributor surat kabar Sinar Pembangunan. Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
- Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama unsur kependekan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: S.H. (sarjana hukum) S.K.M. (sarjana kesehatan masyarakat) S.S. (sarjana sastra) M.A. (master of arts) M.Hum. (magister humaniora) M.Si. (magister sains) K.H. (kiai haji) Hj. (hajah) Mgr. (monseigneur) Pdt. (pendeta) Dg. (daeng) Dt. (datuk) R.A. (raden ayu) St. (sutan) Tb. (tubagus) Dr. (doktor) Prof. (profesor) Tn. (tuan) Ny. (nyonya) Sdr. (saudara).
- Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, menyerupai bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” “Silakan duduk, Dik!” kata orang itu. Surat Saudara telah kami terima dengan baik. “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?” “Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak." Catatan: (1) Istilah hubungan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua abang dan adik saya sudah berkeluarga. (2) Kata ganti Anda ditulis dengan aksara awal kapital. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? Siapa nama Anda?
Share This :
comment 0 comments
more_vert