Iklan

Teknik Evaluasi Sikap, Pengetahuan Dan Keterampilan Kurikulum 2013 (K13) Tahun 2018

Teknik Evaluasi Sikap, Pengetahuan Dan Keterampilan Kurikulum 2013 (K13) Tahun 2018
Teknik Penilaian K13 SD 2018-Selamat tiba di blog Pendidikan Berkarakter, kali ini saya akan share perihal teknik evaluasi K13 jenjang SD (SD). Pada selesai artikel ini juga anda bisa download juknis atau panduan evaluasi K13 SD 2018 dalam format PDF. Kurikulum 2013 mempunyai 3 komponen evaluasi yaitu evaluasi sikap, evaluasi pengetahuan dan evaluasi keterampilan, berikut ini pembahasan detil perihal teknik evaluasi sikap pengetahuan dan keterampilan K13 SD 2018 yang meliputi 3 komponen tersebut.

Teknik Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Kurikulum 2013 (K13) Tahun 2018
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap sikap penerima didik dalam proses pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap mempunyai karakteristik yang berbeda dari evaluasi pengetahuan dan keterampilan sehingga teknik evaluasi yang dipakai juga berbeda. Dalam hal ini, evaluasi sikap lebih ditujukan untuk membina sikap dalam rangka pembentukan karakter penerima didik.

1) Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati ialah menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya.

2) Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati meliputi sikap antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara. Penilaian sikap terdiri atas evaluasi utama dan evaluasi penunjang. Penilaian utama diperoleh dari hasil observasi harian yang ditulis di dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari evaluasi diri dan evaluasi antarteman, akibatnya sanggup dijadikan sebagai alat konfirmasi dari hasil evaluasi sikap oleh pendidik. Teknik evaluasi yang dipakai ialah observasi melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan catatan bencana tertentu (incidental record) sebagai unsur evaluasi utama.

Dalam pelaksanaan evaluasi sikap, pendidik sanggup merencanakan indikator sikap yang akan diamati sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, contohnya sikap kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum. Selain itu, evaluasi sikap sanggup dilakukan tanpa perencanaan, contohnya sikap yang muncul tidak terduga selama proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Hasil pengamatan sikap tersebut dicatat dalam jurnal.

Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran agama dan kebijaksanaan pekerti, guru PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Guru kelas mengumpulkan data dari hasil evaluasi sikap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala). Peserta didik yang berperilaku menonjol sangat baik diberi penghargaan, sedangkan penerima didik yang berperilaku kurang baik diberi pembinaan. Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua dan pemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester. Hasil selesai evaluasi sikap diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor penerima didik. Dilaporkan juga pada dikala ditemukan ada sikap spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi pembinaan.


b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan penerima didik yang meliputi dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam banyak sekali tingkatan proses berpikir. Prosedur evaluasi pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian.

Hasil evaluasi pencapaian pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Angka memakai rentang nilai 0 hingga dengan 100. Predikat disajikan dalam aksara A, B, C, dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan KKM.

Deskripsi dibentuk dengan memakai kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Teknik evaluasi pengetahuan memakai tes tertulis, lisan, dan penugasan.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
• Melakukan analisis KD.
• Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
• Menulis soal menurut kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal.
• Menyusun pedoman penskoran.
• Melakukan penskoran menurut pedoman penskoran.

2) Tes Lisan
Tes verbal berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara verbal dan penerima didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes verbal bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah pelaksanaan tes verbal sebagai berikut:
• Melakukan analisis KD.
• Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
• Membuat pertanyaan atau perintah.
• Menyusun pedoman penilaian
• Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan

3) Penugasan
Penugasan ialah pertolongan kiprah kepada penerima didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi penerima didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas sanggup dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut sanggup dilakukan di sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.


c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, evaluasi proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan memakai angka dengan rentang skor 0 hingga dengan 100, predikat, dan deskripsi.

1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) ialah evaluasi yang menuntut penerima didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam banyak sekali macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada evaluasi kinerja, penekanannya sanggup dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut evaluasi produk, contohnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut evaluasi praktik, contohnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melaksanakan pengamatan memakai mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi.

2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan aktivitas evaluasi terhadap suatu kiprah yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian aktivitas mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan. Pada evaluasi proyek ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
(a) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan penerima didik dalam menentukan topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data, dan penulisan laporan yang dilaksanakan secara kelompok.
(b) Relevansi
Kesesuaian kiprah proyek dengan muatan pelajaran.
(c) Keaslian
Proyek yang dilakukan penerima didik harus merupakan hasil karya sendiri di bawah bimbingan pendidik.
(d) Inovasi dan kreativitas
Proyek yang dilakukan penerima didik mengandung unsur-unsur kebaruan atau sesuatu yang berbeda dari biasanya. 
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya penerima didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada selesai periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik bahu-membahu dengan penerima didik dan selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik perkembangan penerima didik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam penggunaan evaluasi portofolio di sekolah ialah sebagai berikut:
1. karya orisinil penerima didik
2. saling percaya antara pendidik dan penerima didik
3. kerahasiaan bersama antara pendidik dan penerima didik
4. milik bersama antara penerima didik dan pendidik
5. kepuasan pada diri penerima didik
6. kesesuaian dengan kompetensi dalam kurikulum
7. evaluasi proses dan hasil
8. evaluasi yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
9. Bentuk portofolio
a) File folder yang bisa dipakai untuk menyimpan banyak sekali hasil karya terkait dengan produk seni  (gambar, kerajinan tangan, dan sebagainya).
b) Album berisi foto, video, audio.
c) Stopmap berisi tugas-tugas imla/dikte dan goresan pena (karangan, catatan) dan sebagainya.
d) Buku siswa yang disusun menurut Kurikulum 2013, juga merupakan portofolio penerima didik SD.

Dalam memakai portofolio, pendidik beserta penerima didik perlu memperhatikan hal-hal berikut:
(a) masing-masing penerima didik mempunyai portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil berguru penerima didik;
(b) menentukan hasil kerja yang perlu dikumpulkan/disimpan;
(c) sewaktu-waktu penerima didik diharuskan membaca catatan pendidik yang berisi komentar, masukan, dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan penerima didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap;
(d) penerima didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan pendidik;
(e) catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan penerima didik perlu diberi tanggal sehingga perkembangan kemajuan berguru penerima didik sanggup terlihat.


Download Panduan Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan K13 PDF
Bagi Bapak / Ibu dan pembaca semuanya dimanapun berada yang membutuhkan panduan evaluasi k13 pdf, silakan download pada link berikut ini:

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 PDF (unduh)

Demikian info tentang Teknik Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan K13 PDF
Terima kasih sudah membaca artikel perihal evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan k13, biar bermanfaat.


Artikel yang sedang anda baca ini berjudul Teknik Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Kurikulum 2013 (K13) Tahun 2018. Link artikel ini ialah https://julianrade.blogspot.com//search?q=teknik-penilaian-sikap-pengetahuan-dan
Share This :