Penggunaan Tanda Hubung Yang Benar - Tanda hubung merupakan tanda yang digunakan untuk menghubungkan dua kata. Misalkan anak-anak. Tanda hubung dilambangkan dengan (-).
Kali ini kita akan membahasa Penggunaan Tanda Hubung Yang Benar. Pembahasan ini mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terbaru.
Berikut merupakan Penggunaan Tanda Hubung Yang Benar.
Tanda hubung digunakan untuk menandai bab kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra gres ….
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
Kini ada cara yang gres untuk meng-
ukur panas.
Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya:
Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung karakter dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:
Tanda hubung sanggup digunakan untuk memperjelas korelasi bab kata atau ungkapan.
Misalnya:
Bandingkan dengan
Tanda hubung digunakan untuk merangkai
Kali ini kita akan membahasa Penggunaan Tanda Hubung Yang Benar. Pembahasan ini mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terbaru.
Berikut merupakan Penggunaan Tanda Hubung Yang Benar.
Tanda hubung digunakan untuk menandai bab kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra gres ….
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
Kini ada cara yang gres untuk meng-
ukur panas.
Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya:
- anak-anak
- berulang-ulang
- kemerah-merahan
- mengorek-ngorek
Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung karakter dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:
- 11-11-2013
- p-a-n-i-t-i-a
Tanda hubung sanggup digunakan untuk memperjelas korelasi bab kata atau ungkapan.
Misalnya:
- ber-evolusi
- meng-ukur
- dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
- ²³∕₂₅ (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
- mesin hitung-tangan
Bandingkan dengan
- be-revolusi
- me-ngukur
- dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
- 20 ³∕₂₅ (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
- mesin-hitung tangan
Tanda hubung digunakan untuk merangkai
- se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan karakter kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
- ke- dengan angka (peringkat ke-2);
- angka dengan –an (tahun 1950-an);
- kata atau imbuhan dengan abreviasi yang berupa karakter kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan);
- kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
- huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
- kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan abreviasi yang berupa karakter kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan:
Tanda hubung tidak digunakan di antara karakter dan angka bila angka tersebut melambangkan jumlah huruf.
Misalnya:
- BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
- LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
- P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa tempat atau bahasa asing.
Misalnya:
- di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)
- ber-pariban (bahasa Batak, ‘bersaudara sepupu’)
- di-back up
- me-recall
- pen-tackle-an
Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Misalnya:
- Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
- Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.
Share This :
comment 0 comments
more_vert