Penggunaan Tanda Pisah Yang Benar - Mungkin kita jarang memakai tanda pisah. Atau mungkin, kita memakai tanda penghubung sebagai tanda pisah. Hal ini disebabkan lantaran kita tidak mengetahui tanda pisah.
Tanda pisah sebernarnya seolah-olah dengan tanda hubung. Hanya saja tanda pisah lebih panjang dari tanda penghubung. Perhatikan tanda penghubung dan tanda pisah berikut ini!
Tanda pisah sanggup digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi klarifikasi di luar berdiri kalimat.
Misalnya:
Tanda pisah sanggup digunakan juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya:
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal, atau daerah yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
Tanda pisah sebernarnya seolah-olah dengan tanda hubung. Hanya saja tanda pisah lebih panjang dari tanda penghubung. Perhatikan tanda penghubung dan tanda pisah berikut ini!
- Tanda penghubung (-)
- Tanda pisah (—)
Tanda pisah sanggup digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi klarifikasi di luar berdiri kalimat.
Misalnya:
- Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jikalau kita mau berusaha keras.
Tanda pisah sanggup digunakan juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya:
- Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.
- Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita perihal alam semesta.
- Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal, atau daerah yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
- Tahun 2010—2013
- Tanggal 5—10 April 2013
- Jakarta—Bandung
Share This :
comment 0 comments
more_vert